Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts
Mungkin benar terlalu mendramatisir. Mungkin benar hati ini emang ada lubang mengangga. Boleh jadi karena sensitifitas sedang menjadi dominasi. Entahlah, manusia kan memang paling pandai urusan keluh kesah. Manusia kebanyakan.
Robbi, lelah memikirkan diri yang menjadi sehina ini. Lelah menjadi pribadi yang lemah dan takluk oleh penyakit hati. Lelah dengan semua stigma yang 'iya' oleh hawa nafsu. Lelah dengan ketidataatan. Lelah dengan pola yang selalu sama. Lelah dengan hingar bingar semu. Lelah dengan aktivitas tak berorientas. Aku hanya perlu menemukanMu dalam sujudku. Temui aku, Robbi.
beginilah :)
Allah tengok usaha kita. Jangan risau. Selebihnya serah pada Allah. Doa sampai nangis. Usaha sampai habis!
(via alfaroqiah)
:') ini cukup!
Semoga menjadi manusia yang semoga.
Cara menentukan seberapa berarti keberadaan kita, barangkali dg memgajukan sebuah pertanyaan ‘apa ruginya dunia ini bila saya tidak ada?’.
Kalau dunia terlalu kejauhan, coba tanyakan: ‘apa yg terjadi pada lingkungan kita seandainya kita tak dilahirkan ke dunia?’.
Kalau kita tak bisa menjawab…
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putera dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tak tiada. Cinta takkan pernah tercipta, dalam hitungan tahun, bahkan millenia.
Khalil Gibran
Betapa mulut itu benar-benar pisau tajam. Hati siapapun bisa tergores dan menyisakan luka yang berbekas. Lalu mungkin harus dibiasakan untuk tak banyak bicara. Karena bukan antek politik jadi tak ada gunanya menjadi merasa penting di hadapan siapapun. Terkadang saat tak bicara itu menjadi merasa sepi. Tapi saat banyak bicara itu benar adalah sebuah ketakelokan. Mungkin sekarang harus dibiasakan merasa sepi.
NN
Karena aku tak sepenuhnya mengerti siapa aku. Maka aku butuh yang bukan aku untuk menyadarkan aku.
NN
Hati-hati di Jalan, Yah. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga ditabahkan dalam menghadapi ujian sakit. Dan semoga di angkat derajatnya oleh Allah menjadi seorang Aulia :) Terimakasih atas kesuperanmu. Insyaallah pesan-pesanmu akan aku jalankan dan istiqomahkan. Doakan aku, Yah. Semoga cepat sembuh ^^
Akhirnya kembali ke tanah rantau. Dengan sesak hati dilepas Ibu, adik dan saudara. Sebuah kecupan manis dari Ibu semakin meluluhlantakkan pertahanan yang coba di bangun. Tapi bagaimanapun, beliau harus tegar karena putrinya bukan pergi untuk hal yang sia-sia. Tapi untuk hal yang apa-apa. Insyaallah.
Kembali ke Bogor di temani ayah super hebat. Karena alasan mau pindah kos beliau memutuskan untuk ikut. Selalu begitu. Alasan sederhana menjadi hal yang sangat krusial saat itu menyangkut buah hatinya.
Astaga aku bukan tak ingat sesuatu. Aku sangat ingat dan bahkan sangat menentang. Iya, aku menentang ayahku mengantarku ke Bogor. Aku bisa mengatasinya sendiri. Pindah kos itu soal yang tak terlalu sulit. Tapi kembali lagi, kecintaan yang amat sangat pada putrinya, beliau rela melawan rasa sakitnya. Ya, beliau sedang sakit. Sakita yang sudah beberapa hari ini membuat beliau sedikit ringkih dan berkali mengucap istighfar saat nyeri itu mendera. Sakit yang membuat beliau memutuskan cuti lebih awal dan 3 hari berbaring di rumah. Ya, sakit tulang yang begitu membuatnya kesakitan.
Sakit yang dulu pernah di uji-kan padanya kini kembali harus dijalani. Dulu kaki kiri sekarang kaki kanan. Ringkih gerak membuatku semakin sesak. Sungguh, aku memaksa beliau agar tak memaksakan diri. Tapi, sungguh aku tak kuasa.
Akhirnya keberangkatan pada hari Sabtu malam, 23 Agustus 2013 sekitar pukul 20.30 WIB. Perjalanan menumpang mobil kakak, mobil pribadi kapasitas 8 orang. Dan di dalam mobil tersebut cukup sesak dengan 9 orang. Sebenarnya tidak sesesak itu, tetapi karena barang bawaan yang banyak membuat sesak.
Banyak ujian pada saat di dalam mobil. Posisi duduk yang sangat tidak nyaman karena banyaknya barang pasti membuat beliau makin kesakitan. Perlawanan rasa sakit tersebut dilawan dengan tidur yang tak begitu nyenyak sepanjang jalan.
Akhirnya sampai sekitar pukul 12.30 WIB. Perjalanan yang cukup melelahkan. Kemudian istirahat membuat kami lupa waktu. Setelah bangun, akhirnya kami pulang ke rumah kontrakanku dan mandi. Setelah itu menggelar kasur di depan televisi dan bersiap tidur.
Selama tidur, tak urung ku dengarkan beliau mendesis kesakitan. Itu lebih dari sebuah tusukan bagiku. Berubah-ubah posisi cukup membuktikan bahwa beliau masih sangat kesakitan. Pukul 3.30 beliau terbangun dan melaksanakan ritual malam yang rutin beliau lakukan, menghadap Sang Khalik dalam sujud. Setelah itu beliau melanjutkan tidur dan cukup pulas sepertinya. Membuatku sedikit lega.
Pagi harinya ternyata sakit itu masih terasa mendera. Akhirnya setelah beliau Shalat Duha, kami menuju kos baru untuk melihat kondisi dan mengambil kunci. Setelah itu kami pergi ke Lapas Cibinong untuk mengambil motor Kakak.
Ah, sepanjang perjalanan itu membuagku melayang pada ingatan lalu. Mengingat aku sudah disini selama kurang lebih setahun. Tapi sayangnya pergi pulang kampung selama sebulan tak begitu membuatku merindukan kota ini. Aku merasakan bahwa kota ini semakin gersang. Siang hari dengan panas yang sangat menyengat. Sungguh kontras dengan sebutan Kota Hujan yang hingga sekarang masih di sandang. Pembangunan flyover yang tak kunjung selesai membuat suasana semakin gerah. Idealisme sebagai mahasiswa konservasi sedikit terusik melihat kota yang tenggelam dalam beton ini. Oh, sungguh panas. Celetukkan ayahku mengenai Pasar yang berada di pinggir jalan raya. Pasar bernama Ciluar yang diplesetkan Ciruwet -_-"
Kemudian siang hari saat kembali ke kontrakan, kami makan siang di dekat Pasar Ciluar yang sebagian besar sudah dibongkar. Entah untuk apa. Semoga bukan untuk gossip yang sudah kudengar. Setelah sampai kontrakan aku dan ayah bersantai menonton televisi dan istirahat dari panas yang mendera.
Sore hari yang sebenarnya di rencanakan untuk pindahan barang terpaksa harus ditunda. Ini alasan yang sangat apa-apa. Aku dengan tegas menolaknya saat ayah mengingatkan untuk segera berkemas. Ayahku kesakitan saat bangun tidur dan hanya terduduk lemas. Astaghfirullah, itu membuatku sangat sesak. Sungguh sesak.
Ayah, perjuanganmu untuk putrimu. Kenapa harus sebegitu besarnya? Egoku pun tak membuatmu untuk berfikir dua kali walaupun untuk alasan yang sederhana. Semoga sakitmu segera reda, Yah. Semoga ujian ini segera berlalu dan engkau dapat melewatinya dengan gemilang. Semoga kesehatan menjadi nikmat yang selalu kau sandang. Dan doakan aku untuk tetap beristiqomah menjalankan apa yang engkau nasehatkan :') Aku mencintaimu karena Allah, Ayah.
Ini INDONESIA :')
2.131302°N, 115.613742°E Malinau Regency, North Kalimantan, Indonesia
photo by Joxerra Aihartza
Mencoba diam dan mengikuti nurani. Perlahan. Seterusnya.
NN
Mungkin aku hanya harus diam. Tunduk pada titah nurani. Mencoba menyelam dalam mencari sebuah nur. Oh aku ini makhluk apa? Bahkan bumi yang agung ini mau menyerahkan ini itu. Tapi kusadari segera bahwa ini kasih sayang Tuhanku. Oh bahkan bumi dengan berbagai kemisteriusannya tak akan pernah bisa diungkap oleh manusia. Sehebat apapun dia. Seperti layaknya ilmu, hebatnya tak ubah hanya setetes air laut.
Oh begitu rupanya apa yang menjadi takdir manusia. Takdir yang ditangguhkan. Takdir yang boleh diupayakan. Dan aku banyak sudah melepas penangguhan takdir itu. Aku belum banyak belajar. Bukan belum, bahkan tidak. Memulainya. Terus seperti ini dari dulu hingga nanti.
Aku ini makhluk apa? Kelebat bayang kejadian didunia setiap detiknya akan dipertanggungjawabkan. Lalu betapa oh betapa keburukan atas tak bersyukurnya kemakhlukan yang diberikan. Dianggap. Lalu aku menyiakan. Fenomena merebak ini masihkah akan membuatku terpejam? Oh. Entahlah ~
Dini hari yang selalu panjang. Ku habiskan dengan renungan yang mudah terlupakan. Duhai malam kelam yang disambut gelap dini. Aku selalu ingin bercerita. Tapi angin selalu berbeda. Atmosfer ini membuatku sesak. Lelah aku berkejar bayang mencari sebuah titah. Mungkin memang harus kujaga sendiri. Bayang-bayang kelam yang tak selamanya sesak. Bayang-bayang kelam yang merindukan terang.
Terlambat. Aku sudah jatuh padamu. Jatuh pada pesonamu. Entah itu teraih atau tidak. Itu bukan kuasaku. Tugasku hanya mensyukuri jatuh yang menjadi pertanda masih ada detak.
NN
Kemalasan bukan suatu keniscayaan kan? Oh. Semoga tidak. Aku ingin lepas landas dari belenggu itu. Selalu hanya berwacana itu benar-benar membuatku payah. Aku berharap banyak dari geliatku menemukan orang yang tak mengenal rasa itu. Tapi ternyata memang belenggu selalu punya jurang. Sampai kapan belenggu ini bosan menghantui? Sampai aku lelah pasrah dalam dunia lain?
Produktivitas masa muda. Aku juga ingin mendapatkannya. Sangat ingin. Melihat berbagai mereka mampu meraih asa dengan berbekal kemauan. Dan aku tahu bahwa vitalitas itu mahal harganya. Kualitas seorang individu menjadi berharga saat ia mampu bermanfaat untuk sesamanya. Kenapa aku yang ingin menerapkan visi suci itu malah tak pernah mengentaskan diri dari bayang-bayang gelap?
Oh. Aku tak tahu jadi apa diri ini beberapa tahun lagi. Duhai, itu bukan menjadi hal terpenting. Kata Albert Einstein hari esok adalah sebuah harapan yang datang dari perlakuan hari ini. Lalu adakah sebuah kecerahan masa depan dengan tumpuan kemalasan? Tentu tidak.
Oh mungkin otakku sedikit lebih maju. Aku harus merealisasikannya. Otak dan otot harus bersinergi kan? Dari dulu aku tak pernah meminta apa-apa. Hanya ingin mentas dari keterbelengguan. Hari baru selalu memberi kesempatan kepada setiap insan kan?
Aku yang lelah dengan hitam ini semoga menemukan berlian yang mampu memecahkan pekat. Akupun anak sebuah bangsa, hamba Tuhan. Semua itu minta di pertanggungjawabkan. Dan aku susah terlalu lama bersusah dalam kelenaan. Bila ini saatnya bangkit semoga hati ini tetap kokoh dan otak ini terus mengingat. Hanya semoga aku manjadi manusia bertanggungjawab.
Di tengah ramainya ceramah, kultum, dan siaran rohani Islam sepanjang Ramadhan ini, tulisan yang ada di link ini cukup menarik. Pak Ahmad Sarwat menceritakan bahwa “ilmuwan” Islam ada berjenjang tingkatnya dengan otoritas keilmuan masing-masing. Banyak syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi ahli syariah atau ahli fiqih.
Membaca tulisan ini, aku menyadari betapa ceteknya ilmu agamaku. Aku sudah Islam dari sejak lahir, namun rasanya masih mualaf sejak kuliah. Kemualafanku berawal dari membaca tulisan tentang ilmu-ilmu sains dalam Al-Quran. Pak Agus Suryanto dalam tulisannya menekankan bahwa Al-Quran sering sekali mengeluarkan frase, “la’llaqum tattaqun” atau “bagi orang-orang yang berpikir” (semoga tulisannya tidak salah :p). Banyak ayat yang diakhiri dengan “demikian tanda bagi orang-orang yang berpikir”. Jadi? Islam adalah agama untuk orang-orang yang berpikir. Tidak asal terima ucapan seseorang tentang syariah atau fiqih. Semua harus dicek kebenarannya atau kita termasuk golongan yang menyebarkan kebohongan.
Aku sadari aku takut mengetahui kebenaran. Aku sengaja tidak menanyakan sesuatu karena aku kawatir mengetahui apa yang aku lakukan adalah salah. Aku akan terjebak dalam kondisi di mana aku punya kewajiban menyebarkan ilmu itu, yang aku sadari berat. Jika aku tidak melakukannya, kesalahan yang dilakukan orang-orang di sekitarku adalah dosaku. Aku menjadi orang yang membiarkan kemungkaran.
Jelas sekali itu tidak benar. Kita berlayar dengan kapal yang sama. Satu kemungkaran yang dibiarkan akan menenggelamkan seluruh kapal. Contohnya sudah kita lihat sehari-hari: muslim dicap teroris dan anarkis. Tentu tidak ada yang instan; Rasulullah butuh waktu bertahun-tahun sampai seluruh kaum Quraisy mau menerima Islam sepenuhnya. Yang bisa kita semua lakukan sebagai (insya Allah) pasien yang tercerahkan adalah belajar dan istigfar sambil selalu memohon hidayahnya. Wallahu’alam.
THATS ECOTOURISM!
“Ecotourism is a sustainable form of natural resource-based tourism that focuses primarily on experiencing and learning about nature, and which is ethically managed to be low-impact, non-consumptive, and locally oriented (control, benefits, and scale). It typically occurs in natural areas,...
Mungkin begini konsep yang diinginkan Bapak Ricky Avenzora :') Tanpa embel-embel 'hotel' tentunya!
Hotel Tenda Bintang Lima “Paperbark Camp" di Australia yang sungguh eksotis Siapa yang tertarik untuk menginap ditempat yang seperti ini ?
BUKA BERSAMA WITH AKU ALIM (Anak Kumpulan IA5)
satu hari lagi yang cukup membahagiakan bisa melewati.ramadhan dengan senyuman :') Teman yang masih seperti dulu. Canda. Ceria. Tawa. Nyaman. Lepas. Ah, ini sangat membahagiakan dengan satu hari bersama mereka :D ini sebuah kenangan yang menjadi lembaran manis perjalanan. Bahwa, ada sesuatu.yang patut untuk diperjuangkan :') Aku berjuang untuk melingkar bersama kalian lagi, duhai penyejuk :D
Beberapa hal yang menjadi sesuatu yang harus dipikirkan : 1. Konsep acara Tebar 2. Essai HMPI 3. Himpunan Ekowisata 4. Kuliah Umum Ekowisata 5. Kontribusi di media sosial dalam hal mengangkat issue pariwisata, konservasi maupun ekowisata. ~ ini sangat layak dicoba! 6. Sosialisasi ke rekan-rekan Ekowisata dan Sharing dengan alumni. 7. Kreatif untuk membuat sebuah acara yang menggandeng stakeholder atas (Pemda, Dinas)
Beberapa hal yang harus dipikirkan untuk eksistensi masa muda. Terutama eksistensi Ekowisata :D
Teng tereeeng teeengg.. Hari ini sudah setengah lebih berpuasa.. Dan Saya sudah dirumah! Alhamdulillah :') Dan menghadapi puasa masih begini saja, astaghfirullah :'( selalu kemalasan membelenggu!
Mari kita skip kemalasan itu sejanak, mari kita sedikit memikirkan masadepan. Dini hari ini sekitar pukul 00 saya kepikiran buat sms senior mengenai kebelangsungan minat untuk mencoba berorganisasi. Dan setelah sms berbunyi meminta pendapat, kemudia beliau langsung menelpon. Dan terjadilan pembicaraan yang sangat bermanfaat.
Kondisi aktual semuanya saya sampaikan, menganai gagasan-gagasan untuk mencoba sebuah organisasi. Tepatnya mencoba UKF di IPB Dramaga. Tetapi, banyak hal yang perlu dipikirkan apabila masih berkeinginan untuk berada pada misi tersebut. Terutama masalah jarak dan waktu yang pasti akan menjadi tantangan utama. Setelah dipikir-pikir benar juga, jangan karena ambisi semata dan pemikiran menggebu diawal malah mengambil keputusan yang sembrono. Sepertinya saya mengurungkan niat masuk UKF :( Tetapi, ada solusi menarik yang ditawarkan. Yaitu berkontribusi di Ekowisata :')
Mendapat pencerahan untuk kembali memikirkan mengenai Himpunan Ekowisata :D Kenapa kita yang mempunyai nama sebesar itu (satu-satunya di Indonesia) tidak berkontribusi untuk memajukan nama Ekowisata saja? Ah, pikiran yang cerdas. Ekowisata membutuhkan eksistensi terutama dari para pelopor untuk terus dikaji. Maka dari itu, insyaallah keputusan membuat Himpunan Ekowisata tetap menjadi prioritas! Semoga terealisasi yaa :')
Banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang perintis. Satu yang pasti setiap ada pemikiran harus di catat dan coba untuk direalisasikan! Menjadi perintis memang tidak mudah. Menjadi prrintis memang harus beda. Dan.. menjadi perintis memang harus berani. Baiklah, semoga kobaran api semangat ini terus mambara ya. Kita memang berjuang dengan cara yang berbeda :)
Selain tentang telepon dini hari yang membahas tentang masalah organisasi. Adapula masalah pribadi yang terangkat. Cerita pada saat PUE mengalir begitu deras diiringi perasaan tak menentu akhir-akhir ini. Hanya saran yang begitu menggugah ternyata memang hanya satu kata! Kata mahadasyat! I-K-H-L-A-S! Insyaallah saya tidak akan lagi menikmati sakit hati. Karena sakit hati itu bukan untuk keberlanjutan! Hanya harus mencoba menjadi pribadi yang mampu menahan emosi. Emosi bukan hanya sekedar rasa marah. Insyaallah jiwa berkualitas akan disandang :')
Big thanks for Ian Abdillah Bukhorie, A.Md yang sudah kreatif mendengarkan keluh dan kesah :D Semoga proyek-proyek kedepan GOAL yaa! Semoga semakin dapat chemistry dengan Bapak Ricky Avenzora :')
The difference between a successful person and others is not a lack of strength, not a lack of knowledge, but rather a lack of will.
Vince Lombardi
Sesungguhnya ini sangat menampar!
Sempat berfikir bahwa negeri ini tak punya harapan, lalu tertampar dengan negeri ini punya masa depan hafidz dan hafidzah. Setidaknya mereka masih bisa di harapkan.
NN
Take up one idea. Make that one idea your life - think of it, dream of it, live on that idea.Let the brain, muscles, nerves, every part of your body, be full of that idea, and just leave every other idea alone. This is the way to success.
Swami Vivekananda
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.
Nasirin
Eucalyptus popoler juga :')
Japanese White-Eye, Taiwan Photo: Boris S.
Day 6
Owh So Muslim (OSM)
Purchase OSM Ramadhan Booklet here! http://www.owhsomuslim.com/osmshop